Perkenalkan nama saya yogi ,umur saya 22th ,tnggi
badan 171cm berat 65kg. Saya beruntung sekali karena di karuniai tuhan
dengan tubuh yang atletis dan kulit yang bersih. Tapi di balik semua
kelebihan yang saya punya ,saya pun memiliki kelainan sex yaitu saya
lebih suka dengan wanita dengan yang sudah berumur. Di lingkungan tempat
saya tinggal banyak sekali ibu-ibu yang
menurut saya tubuhnya menggiurkan salah satunya ibu retno yang sangat
menggairahkan , sampai akhirnya saya terlibat affair dengannya. begini
kisah saya dengan bu retno.
Di usianya yang 47th namun tubuh bu
retno sangat ,sangat sexy sekaliii. Kulitnya putih bersih dan bentuk
pinggul dan payudaranya sangat montok sekali ,payudaranya yang berukuran
38c sangat menantang di balik bra nya ,pinggulnya yang membulat serta
pantat yang montok sekali membuatku deg-degan saat melihat dia memakai
jeans ketat dan baju yang hendak mencetak lekukkan tubuhnya ,tingginya
164cm/55kg. Ah istri pak mardi ini memang sangat menggairahkan walaupun
sudah memiliki 3 anak tapi dia pandai merawat tubuhnya dengan senam
aerobik tiap sabtu.
Suatu pagi yaitu hari sabtu tepatnya ,saya
melihat bu retno baru mau berangkat senam di antar oleh suaminya juga.
Lalu saya bertekad pada pagi itu bahwa saya harus bisa bersetubuh dengan
bu retno yang semok dan mulus itu ,hingga akhirnya beliau pulang dari
senam saat itu pukul 9pagi ,tapi anehnya bu retno tidak di dampingi oleh
suaminya pak mardi itu. Wah ini dia kesempatan saya untuk bisa
merasakan memek dia ,lalu saya menegurnya.
“selamat pagi bu retno.”sapaku
“eh yogi ,tumben nih pagi2 udah bangun.”
“yah namanya juga pengangguran bu ya harus bangun pagi dong supaya rejeki ga di ptok ayam.”
“bisa aja kamu tuh”sahutnya sambil tersenyum ke arah ku
kemudian dia masuk ke dalam rumahnya ,ohh alangkah indahnya goyangan
pantatnya yang bergetar seiring langkahnya. Ah sial pikiranku makin tak
karuan saja melihat bentuk sintal tubuhnya ,lalu saya nekad mendatangi
rumahnya dengan alasan ingin bermain dengan ketiga anak2nya apabila dia
menanyakan saya. Lalu saya ketuk pintu rumah dia dan tak lama dia pun
membuka pintunya.
“oh yogi ,ada apa tho ?”tanya dia
“engga
ko bu, saya cuma mau main ps sama anak2 ibu soalnya udah lama saya tidak
bermain ps dengan mereka.”jawabku dengan berbohong
“ya sudah ayo masuk”
lalu akupun masuk ke dalam rumahnya dan menjumpai anak2ya yang sedang main ps
“mas yogi main ps yuk.”ajak reza anak pertama bu retno yang baru kelas 2sd
“ok”
kamipun asik bermain ps ,sementara kedua adiknya jaka & arlan asik
menoton kami yang sedang main ps bareng. bu retno pun asik menonton kami
juga, lalu saya pun menyudahi main ps dan duduk di samping bu retno .
“yah payah kamu yogi masa main sama anak saya kalah !!..hahaha”ledek bu retno kepadaku
“tapi klo ibunya ,pasti bisa saya kalahin deh.”
“hussh,,ngaco kamu yog. mana bisa aku main ps.”
“iya ibu emang bukan jago main ps tapi ibu jago main yang lain ..hehehe “
“main apa tuh ? “tanya bu retno
“main pacuan kuda sama pak mardi ..hahahaha bercanda lho bu “
“yeee,, klo itu sii aku ahlinya yog malah bapaknya anak2 suka loyo duluan .hiks,hiks,hiks..”
Tertawa bu Retno sexy sekali kedengaranya.
ah ternyata dia sudah masuk dalam jebakan ku ,lalu obrolanku tambah kuperpanas lagi agar dia terpancing dengan obrolan ku ini.
“wah enak ya jd pak mardi punya istri cakep ,bahenol ,baik lagi.”
“ah kamu ini bisa aj sii .”muka nya bu retno memerah
“serius lho bu ,aku aja suka,,mmmm…”aku menghentikan kata2ku takut dia marah dan menggap ku sudah terlalu jauh.
tapi dugaanku salah ,ternyata dia malah semakin penasaran menanyaiku
“suka apa hayo yogi. “
“suka curi2 pandang sama ibu,,maaf lho bu. “
“hussh ojo ngawur kowe yogi ,,masa aku yang sudah tua masih kamu liatin juga.”
“tapi wajah dan body ibu masih sangat menarik lho bu.”rayuku
ohh bu retno nampak sangat sexy pagi itu karena pakaian senamnya belum
di ganti. Celana senam berwarna merah jambu melekat di tubuhnya serta
garis celana dalam serta memek bu retno ikut tercetak ,baju senamnya
yang berwarna kuning dengan belahan dada agak rendah sehingga belahan
payudaranya sangat jelas terlihat. oohhh putihnya belahan itu ,ingin
rasanya aku menjamahnya dan menghisap pentilnya tersebut. Lalu ku
beranikan diri duduk lebih dekat dengan bu retno sehingga paha kiriku
menempel dengan paha kanannya.
“aduhh yogi duduknya ke sana dikit dong kan sempit.”pintanya
“bu ,aku sudah lama ingin dekat2 seperti ini dengan ibu retno ,tapi saya nggak enak sama pak mardi.”
“iyaa ,,tapi klo pak mardi pulang gimana ?”
“kita lakukkan saja disini bu ,jadi nanti kta bisa tau motor suami ibu pada saat dia pulang nanti.”
“ojo ngawur kowe tho masa begituan di depan anakku sih,, emoh aku ah.”
“kita lakukkan di belakang sofa saja bu ,gimana ? “
“tapi sebentar saja ya,,aku wedi nek bapakne anak2 muleh ?”
“iya bu,ayo”
lalu aku dan dia tiduran di atas karpet tapi di belkang sofa spuya anak2nya tidak melihat.
“nggak usah telanjang ya ,supaya gampang rapih2nya klo nanti mas wardi pulang.”
lalu kamipun mulai berciuman secara perlahan namun lama2 semakin liar. Wah bu retno pintar sekali dalam berciuman.
“mmmmpphmphh…,,mmmphhphh,,ahh,ahh ayo yogi cepet masukin kontolmu.”
wah ternyata dia type wanita yang tidak suka berlama2 dalam pemanasan
atau dia takut suaminya pulang.? ahh perduli setan yang penting saya
akan entot dia habis2an pagi ini.
“ayo yogi bukain celanaku.”pinta bu retno
“iya sayang.”
lalu dengan cepat ku tarik celana senamnya serta celana dalamnya
sekaligus ,dan ku arahkan kontol ku yang ngaceng berat ke arah memeknya
yang lebat dengan jembut.
sleeeppp,sleeppp.blessssssss amblaslah kontolku di dalam liang vaginanya.
“ahh,ahh,duu,duhhhh kontolmu enak tenan yogi ahhhhh”desahnya berbisik di telinga ku
“memekmu juga enakk ahhh,ahhh ….”balasku di telinganya
plokk,plokk,plokk,plakk,plakkk,slleeb.slleb begitulah bunyi peraduan kelamin kami.
“yogiihh,,ahh.ahh.ohhhh kocok ter,,,,terussshh ahhh,,ohh,ohh tempikku,”desah bu retno
“ohhhh…ohhh,ohhhhhh bu retnooo memek kamuu ahh,ahh,uhhhhh,uhhh njepit banged.”sahutku
kocokanku pada memeknya lama2 semakin bertambah kencang seiring nafsu
ku yang sudah di ubun2. Bu retno pun tak mau kalah dengan ku ,dia
menggoyangkan pinggulnya berputar-putar dan itu membuat kontolku seperti
di remas2. Oh semakin semangat menyodok kontolku di memeknya.
“ahhh ,ahhh….hisap tetekku dong yog ahhh,ahhh.”pinta bu retno
“slurrrrpp,slurrrpp, ahhh ,ahhh bu retno nungging yah.?pintaku karna saya bosan dengan gaya konvesional saja.
kemudian kami pun berganti posisi nungging tanpa mencabut penis saya
dari memek bu retno. Dan arah kepala bu retno menghadap ke anak2nya
,lalu saya sodok memeknya dari belakang dengan keras dan membuat tubuh
bu retno berguncang dengan keras dan saya tepuk2 pantatnya yang sangat
bulat menantang,,PLAKK,PLAKK,PLAKK keras sekali pantat bu retno ku
tepuk2. sehingga pantat bu retno yang putih jadi memerah. Dan bu retno
hanya menggit bibir bawahnya dengan giginya untuk menhindari agar
anank2nya tida melihat. (Ah andaikan kalian tau apa yang sedang saya
lakukkan dengan ibu kalian yg bejad ,akan ku garap habis2an ibu
kalian)pikir ku dalam hati. Saat kami sedang asik menggoyang tiba2 aziz
anak bungsu bu retno yang berumur 4tahun melihat aktifitas kami ,dan bu
retno berhenti bergoyang sdangkan aku tetap saja menyodok
vaginanya..lalu ku bisikkan ke telinganya
“tenang saja bu, aziz belum mengerti apa yang sedang kita lakukkan saat ini.”
“ahh,ahh,tapi aku risih ahhh,ahhh….uhhhh,uh.”desahnya tak hentinya
keluar dari mulutnya karena saya tanpa ampun menyodok memek istri pak
mardi ini.
“buu aziz mau makann”rengek aziz minta makan sama ibunya yang sedang ku genjot ini.
“ahhh,ahhh reza ayoo ambilkann adiknyya makan ,,ibu lagiii,,lagiiii
senammm ,ahh,ahh ayo lekass reza,,..ahh,ahh yang kenceng lagi dong yogi
entonya ahhh,,ahhh….”
“iia bu.”jawab reza sinkat karena dia memang
menurut sekali dengan ibunya tapi dia sempat melihat kami dan ibu nya
meloti dia dan bilang
“ayo cepat ambilkan adikmu makan
,,ahhh,ahhh,ahh jangan lihat apa yang sedang ibu lakukkan dengan
,,ahh,,uhhh,duuhh dengan mas nataaaaa……”
hahaha dasar ibu bejad
dia sampai lupa dengan anaknya saat sedang ku entott,,wow bu retno
memang luar biasa ..batinku berkata pada bu retno.
“ahhh…ahhh.ahhh cepat kita selesaikan sekarang uhhh,,uhhh perrrr,,,permainaaan iniii ahhh,ahhh….nanti suamiku kburu pulang.
“iya saaaayaanng..ahhh.ahhh…”
PLAKKKK,PLAKKK,PLOKKK,PLOKK,PLOKK,CLEBBB,CLEBB bunyinya lemin kami semakin keras karena sya ingin cepat2 selesai sebelum pak mardi pulang.
“aahhhh…ahhhh bu akuu mmaaau kkkeluuaarrr…. nihhh..,,dii dalllem
ahhhh…ahhhh apa di luuuarrrr bu retnoooo….?tanyaku karena saya merasa
pejuku sudah mau keluar
“ahhhh…uhhh..uuhhhhh teeeerrserrah…kaaammmu sssaaaaayannng…” sahut bu retno
lalu goyanganku jadi tidak beraturan lagi dia pun juga sepertinya mau
orgasme karena goyangan pinggulnya juga tidak terkendali lagi.
“ARRRRRGGGGHHHHHHH” teriak kami bersamaan pada saat kami ejakulasi bersamaan
“ahhh…ahhh adduhh buu ennak banged memek bu retno huuh,huuh..” aku memujinya saat nafas ku belum teratur benar.
“kontolmu juga enakk tenan lho yogi,,eh ayo cepat cabut ntar keburu suamiku pulang”perintah bu retno
Cerita seks yang kali ini akan saya coba ceritakan pada pengunjung
setia kisah panas adalah tentang cerita seks anak mantu dengan mertuanya
sendiri. ok deh ga usah lama-lama, langsung aja simak cerita seks
berikut ini. Matanya begitu genit menatapku,tajam membidik dan penuh
dengan birahi tak terkendali.ketika makan atau bersama duduk-duduk saat
bersama keluarga dia begitu tersipu malu
dan agak menandakan ada kemauan yang tersembunyi,ketemu dan berpapasan
dia kayaknya merasa ragu dan aneh.Siapa bilang aku tida risi dengan
keadaanku,bagaimana enggak dia kan mertuaku aku pikir ada sesuatu yang
salah pada tabiat atau cara menunjukkan sopan santunku pada ayah dan ibu
mertuaku.Aku kadang bertanya pada sang istri,mengapa Ibumu bersikap
begitu ke aku,dengab santainya”istriku menjawab”ya terpesona pada kamu
mungkin mas karena kamu kan menantu keren dan lumayan menggiurkan.canda
Istriku. AKupun tersenyum dan malu,sejak itu aku memberanikan diri
bertanya pada ibu tapi tatapan nya sungguh lain,akupun penuh tanda
tanya,dan akhirnya aku tahu maksudnya ‘bahwa dia sesungguhnya menaruh
simpatik terhadapku”sang menantu”mulanya aku tak respon tapi seiring
waktu bergulir kejadian nakal dengan mertuapun terjadi,kontolku akhirnya
menembus sarang lubang memek mertuaku yang tak lain adalah ibu kandung
istriku sendiri,Selangkapnya akan kubagikan secara detail di web dewasa
Ini adalah salah satu pengalaman nyata dari kehidupan sex-ku selama ini.
Aku Roy, 32 tahun. Menikah, punya 2 anak. Istriku sangat cantik. Banyak
yang bilang mirip bintang sinetron ternama saat ini. Kami tinggal di
Bandung. Yang akan aku ceritakan adalah hubunganku dengan mertua aku
sendiri. Mertua aku tinggal di kota P, masih wilayah Jawa Barat. Suatu
waktu aku ada tugas kerja ke kota P tersebut. Aku pergi naik motor.
Sesampainya di kota P, aku langsung menyelesaikan tugas dari kantor.
Setelah selesai, aku sengaja singgah dulu ke rumah mertua untuk
istirahat. Sesampai di rumah, mertua perempuanku datang menyambut. “Kok
sendirian Roy? Mana anak istrimu?” tanya mertuaku. “Saya ada tugas
kantor disini, Ma. Jadi mereka tidak saya ajak. Lagian saya cuma
sebentar kok, Ma. Hanya mau numpang mandi dan istirahat sebentar,”
jawabku. “O begitu.. Akan mama siapkan makanan buat kamu,” ujar
mertuaku. Lalu aku mandi. Setelah itu aku segera ke meja makan karena
sudah sangat lapar. “Papa mana, Ma?” tanyaku. “Papa lagi ke rumah
temannya ngurusin obyekan,” jawan mertuaku. “Kamu mau pulang jam berapa,
Roy?” tanya mertuaku. “Agak sorean, Ma. Saya akan tidur sebentar. Badan
pegal hampir 3 jam naik motor dari Bandung,” kataku. “Kalau begitu
ganti baju dulu dong. Nanti kusut kemeja kamu,” ujar mertuaku sambil
bangkit menuju kamarnya. Lalu dia datang lagi membawa kaos dan kain
sarung. “Ini punya Papa, pakailah nanti,” kata mertuaku. “Iya, Ma,”
kataku sambil terus melanjutkan makan. Mertuaku berumur 42 tahun. Sangat
cantik mirip istriku. Badan ramping, buah dada besar walau agak turun
karena usia. Pantatnya sangat padat. Setelah berganti pakaian, aku duduk
di ruang tamu sambil nonton TV. “Loh katanya mau tidur?” tanya mertuaku
sambil duduk di kursi yang sama tapi agak berjauhan. “Sebentar lagi.
Ma. Masih kenyang,” ujarku. Lalu kami nonton TV tanpa banyak bicara.
“Tahukah kamu, Roy.. Bahwa mama sangat senang dengan kamu?” tanya
mertuaku kepadaku memecah kesunyian. “Kenapa, Ma?” tanyaku. “Dulu sejak
pertama kali datang kesini mengantar istrimu pulang, mama langsung suka
kamu. Ganteng, tinggi, sopan, dan ramah,” kata mertuaku. Aku hanya
tersenyum. “Sekarang kamu sudah menikahi anak mama dan sudah punya anak
2, tapi kamu tetap sama seperti yang dulu..,” kata mertuaku lagi. “Mama
sangat sayang kamu, Roy,” kata mertuaku lagi. “Saya juga sayang mama,”
ujarku. “Ada satu hal yang ingin mama lakukan, tapi tidak pernah berani
karena takut jadi masalah..,” kata mertuaku. “Apa itu, Ma?” kataku.
“Mama ingin memeluk kamu walau sebentar..,” ujar mertuaku sambil
menatapku dengan mata sejuk. “Kenapa begitu, Ma?” tanyaku lagi. “Karena
dulu mama sangat suka kamu. Sekarang ditambah lagi rasa sayang,” kata
mertuaku. Aku tatap mata mertuaku. Kemudian aku tersenyum. “Saya yang
akan peluk mama sebagai rasa sayang saya ke mama,” ujarku sambil
beringsut mendekati mertuaku sampai badan kami bersentuhan. Kemudian aku
peluk mertuaku erat. Mertuakupun balas memeluk aku dengan erat
sepertinya tidak mau melepas lagi. “Boleh mama cium kamu Roy? Sebagai
tanda sayang?” tanya mertuaku.
Aku agak kaget. Aku lepaskan
pelukanku, lalu tersenyum dan mengangguk. Mertuaku tersenyum, lalu
mencium pipi kiri, pipi kanan, kening. Lalu.. Mertuaku menatap mataku
sesaat kemudian mengecup bibirku. Aku sangat kaget. Tapi aku tetap diam,
dan ada sedikit rasa senang akan hal itu. Selang beberapa detik
mertuaku kembali mengecup bibirku.. Dan melumatnya sambil merangkulkan
tangannya ke pundakku. Secara spontan aku membalas ciuman mertuaku. Kami
saling hisap, mainkan lidah.. Nafas mertuaku terdengar agak cepat.
Tangan mertuaku masuk ke dalam kain sarung, lalu menyentuh kont*lku dari
luar CD. Tangannya lalu mengusap pelan lalu mulai meremas kont*lku.
kont*lku langsung tegang. Tiba-tiba.. Kringg! Krinngg! Bunyi telepon
mengagetkan kami. Kami langsung memisahkan diri. Mertuaku langsung
bangkit menuju telepon. Entah apa yang dibicarakan. Karena merasa agak
bersalah, aku segera masuk ke kamar, menutup pintu, lalu merebahkan diri
di kasur. Terbayang terus peristiwa tadi berciuman dengan mama mertua
sambil merasakan nikmatnya diremas kont*l. Tiba-tiba terdengar pintu
diketuk. Kemudian pintu terbuka. Mertuaku masuk. “Sudah mau tidur, Roy?”
tanya mertuaku. “Belum, Ma,” ujarku sambil bangkit lalu duduk di tepi
ranjang. Mertuaku juga ikut duduk di sampingku. “Kamu marah tidak atas
kejadian tadi,” tanya mertuaku sambil menatap mataku. Aku tersenyum.
“Tidak, Ma. Justru saya senang karena ternyata mama sangat sayang dengan
saya,” jawabku. Mertuaku tersenyum lalu memegang tanganku. “Sebetulnya
dari dulu mama memimpikan hal seperti ini, Roy,” ujar mertuaku. “Tapi
karena istrimu dan papamu selalu ada, ya mama hanya bisa menahan
perasaan saja..,” ujar mertuaku sambil mencium bibirku. Akupun segera
mebalas ciumannya. Dan sekarang aku mulai berani.
Tanganku mulai
meraba buah dada mertuaku dari luar dasternya. Aku meremasnya
perlahanan. Tangan mertuakupun segera melepas kain sarung yang aku
pakai. Tangannya langsung meraba dan meremas kont*lku dari luar CD-ku.
kont*lku makin mengeras. Mertuaku merogoh kont*lku hingga berdiri tegak.
Sambil tetap berciuman tangannya terus mengocok dan meremas kont*lku.
Akupun terus meremas buah dada mertuaku. Tak lama, mertuaku bangkit lalu
melucuti semua pakaiannya. Akupun melakukan hal yang sama. Mertuaku
segera naik ke tempat tidur, dan aku segera menaiki tubuhnya. Aku kecup
bibirnya. “Mama senang kamu datang hari ini, Roy.. Lebih senang lagi
karena ternyata kamu bisa menerima rasa sayang mama kepada kamu…” ujar
mertuaku sambil menciumku. “Saya juga senang karena mama sangat
menyayangi saya. Saua akan menyayangi mama…” kataku sambil memagut leher
mertuaku. Mertuaku mendesah dan menggelinjang merasakan desiran nikmat.
Pagutanku kemudian turun ke buahdada mertuaku. Kujilati dan gigit-gigit
kecil puting susu mertuaku sambil tangan yang satu meremas buah dada
yang lain. “Ohh.. Mmhh.. Mmhh.. Ohh…” desah mertuaku semakin merangsang
gairahku. Tapi ketika lidahku mulai turun ke perut, tiba-tiba mertuaku
memegang kepalaku. “Jangan ke bawah, Roy.. Mama malu. Segera masukkin
saja.. Mama sudah tidak tahan…” ujar mertuaku. Aku tersenyum dan maklum
karena mertuaku termasuk orang yang konvensional dalam masalah sex. Aku
buka lebar paha mertuaku, lalu aku arahkan kont*lku ke mem*k mertua yang
sudah basah dan licin. Tangan mertuaku segera memegang kont*lku lalu
mengarahkannya ke lubang mem*knya. Tak lama.. Bless.. kont*lku langsung
memompa mem*k mertuaku. Terasa tidak seret, tapi masih enak rasanya
menjepit kont*lku.. “Ohh.. Sshh.. Oh, Roy.. Mmhh…” desah mertuku ketika
aku memompa kont*lku agak cepat. Mertuaku mengimbangi gerakanku dengan
goyangan pinggulnya.
Tak lama, tiba-tiba mertuaku bergetar lalu
tubuhnya agak mengejang. “Oh, Roy.. Mama mau keluarr.. Mmhh…” jerit
kecil mertuaku. “Terus setubuhi mama…” desahnya lagi. Beberapa saat
kemudian tubuh mertuaku melemas. Dia telah mencapai orgasme.. Akupun
berhenti sejenak memompa kont*lku tanpa mencabutnya dari mem*k mertuaku.
mem*knya terasa makin licin oleh air maninya. “Mama belum pernah
merasakan nikmat seperti ini, Roy,” ujar mertuaku sambil mengecup
bibirku. “Terima kasih, Roy…” ujarnya lagi sambil tersenyum. Akupun
segera mengerakan kont*lku menyetubuhi lagi mertuaku. “Boleh Roy minta
sesuatu, Ma?” tanyaku sambil terus memompa kont*lku. “Apa?” ujar
mertuaku. “Saya mau setubuhi mama dari belakang. Boleh?” tanyaku.
Mertuaku tersenyum. “Boleh tapi mama tidak mau nungging. Mama tengkurap
saja ya?” ujar mertuaku. “Iya, Ma,” ujarku sambil mencabut kont*lku.
Mertuaku segera tengkurap sambil sedikit melebarkan kakinya. “Ayo, Roy,”
ujar mertuaku. Aku segera masukkan kont*lku ke mem*k mertuaku dari
belakang. Terasa lebih nikmat daripada masuk lewat depan. Mata mertuaku
terpejam, dan sesekali terdengar desahannya. Akupun terus menikmati rasa
nikmat sambil terus memompa kont*lku. Kemudian terasa ada sesuatu rasa
yang sangat kuat ingin keluar dari kont*lku. Kupercepat gerakanku
menyetubuhi mertuaku. Ketika hampir mencapai klimaks, aku cabut
kont*lku, lalu.. Crott! Crott..! Crott! Air maniku keluar banyak di
punggung dan pantat mertuaku. “Ohh.. Enak, Ma…” kataku. Kugesekkan
kont*lku ke belahan pantat mertuaku.
Selang beberapa menit setelah
kelelahan agak hilang, mertuaku berkata, ” Tolong bersihkan punggung
mama, Roy..”. “Iya, Ma,” ujarku. Lalu aku bersihkan air maniku di tubuh
mertuaku. Setelah berpakaian, lalu kami keluar kamar. Terlihat wajah
mertuaku sangat ceria. Menjelang sore, mertua lelaki pulang. Aku dan
mertua perempuanku bertindak biasa seolah tidak pernah terjadi apa-apa
di antara kami. Setelah makan malam, aku diminta mertua perempuanku
utnuk membawakan semua piring kotor ke dapur. Aku menurut. Mertua lelaki
aku setelah makan malam langsung menuju ruang televisi dan segera
menonton acara kesukaannya. Di dapur, mertuaku perempuanku langsung
menarik tanganku ke sudut dapur lalu menciumku. Aku membalasnya sambil
tanganku langsung memegang selangkangannya kemudian meraba mem*knya.
“Nakal kamu. Tapi mama suka,” ujar mertuaku sambil tersenyum. “Nanti
Papa kesini, Ma.. Udah, ah Roy takut,” ujarku. “Tidak akan kesini kok,
Roy,” ujarnya. “Sebelum kamu pulang, mama mau sekali lagi bersetubuh
dengan kamu disini…” ujar mertuaku sambil tangannya segera meremas
kont*lku dari luar celana. “Saya juga mau, tapi jangan disini, Ma..
Bahaya,” ujarku. “Ayo dong, Roy.. Mama sudah tidak tahan,” ujarnya lagi.
Tangannya terus meremas kont*lku. “Kita ke hotel yuk, Roy?” ajak
mertuaku. Aku mengangguk. Kemudian dengan alasan akan ke rumah temannya,
mertuaku perempuanku meminta ijin pergi diantar olehku. “Jangan
lama-lama ngobrol disana, Ma.. Si Roy kan malam ini mau pulang. Kasihan
nanti dia capek,” ujar mertua lelaki. “Iya dong, Pa…” ujar mertua
perempuanku. Kemudian kami naik motor segera pergi mencari hotel.
Setelah selesai registrasi, kami segera masuk ke kamar. Tanpa banyak
cakap, mertuaku langsung memeluk dan menciumku dengan liar. Aku balas
ciumannya.. “Cepat kita lakukan, Roy.. Waktu kita hanya sedikit,” ujar
mertuaku sambil melucuti semua pakaiannya. Aku juga demikian. Mertuaku
langsung naik ke kasur, lalu aku menyusul. Tangan mertuaku langsung
menggenggam kont*lku dan diarahkan ke mem*knya. “Mama kok buru-buru
sih?” tanyaku sambil tersenyum ketika kont*lku sudah masuk mem*knya.
Lalu aku pompa kont*lku perlahan menikmati enaknya mem*k mertuaku.
“Habisnya mama sudah tidak tahan sejak tadi di rumah, pengen merasakan
kont*l kamu lagi,” kata mertuaku sambil menggoyang pinggulnya
mengimbangi gerakanku. Selang beberapa belas menit tiba-tiba mertuaku
mendekap aku erat sambil mengerakkan pinggulnya cepat.
Kemudian..
“Ahh.. Mmhh.. Enak sayang…” desah mertuaku mencapai puncak orgasmenya.
Badannya melemas. Aku terus memompa kont*lku lebih cepat. Terasa lebih
nikmat. Sampai beberapa lama kemudian aku tekan kont*lku ke lubang mem*k
mertuaku dalam-dalam, dan.. Crott.. Crott.. Crott.. Air maniku keluar
di dalam mem*k mertuaku. “Maaf, Ma.. Roy tidak bisa menahan.. Sehingga
keluar di dalam,” ujarku sambil memeluk tubuh mertuaku. “Tidak apa-apa,
Roy,” jawab mertuaku. “Mama sudah minum obat kok,” ujarnya lagi. “Kalo
mama berkunjung ke rumah kamu, bisa tidak ya kita melakukan lagi?” tanya
mertuaku. “Bisa saja, Ma.. Kita jalan berdua saja dengan alasan pergi
kemana…” jawabku. Mertuaku tersenyum. “Kita pulang Roy,” ujar mertuaku.
Sesampai di rumah, aku langsung bersiap untuk pulang ke Bandung. Ketika
aku memanaskan motorku, mertua perempuan mendekatiku. Sementara mertua
lelaki duduk di beranda. “Hati-hati di jalan ya, Roy,” ujar mertuaku.
“Iya, Ma. Terima kasih,” ujarku sambil tersenyum. “Tengokin mama dong
sesering mungkin, Roy,” ujar mertuaku sambil tersenyum penuh arti. “Iya,
Ma,” ujarku sambil tersenyum pula. Lalu aku pulang. Sejak saat itu
hingga kini aku selalu menyempatkan diri sebulan sekali untuk datang ke
rumah mertuaku, tentu saja setelah aku di-SMS dahulu oleh mertua
perempuanku.