Nicky Sinten

Sabtu, 23 Agustus 2014

Cerita seks dewasa sedarah



Perkenalkan nama saya yogi ,umur saya 22th ,tnggi badan 171cm berat 65kg. Saya beruntung sekali karena di karuniai tuhan dengan tubuh yang atletis dan kulit yang bersih. Tapi di balik semua kelebihan yang saya punya ,saya pun memiliki kelainan sex yaitu saya lebih suka dengan wanita dengan yang sudah berumur. Di lingkungan tempat saya tinggal banyak sekali ibu-ibu yang menurut saya tubuhnya menggiurkan salah satunya ibu retno yang sangat menggairahkan , sampai akhirnya saya terlibat affair dengannya. begini kisah saya dengan bu retno.

Di usianya yang 47th namun tubuh bu retno sangat ,sangat sexy sekaliii. Kulitnya putih bersih dan bentuk pinggul dan payudaranya sangat montok sekali ,payudaranya yang berukuran 38c sangat menantang di balik bra nya ,pinggulnya yang membulat serta pantat yang montok sekali membuatku deg-degan saat melihat dia memakai jeans ketat dan baju yang hendak mencetak lekukkan tubuhnya ,tingginya 164cm/55kg. Ah istri pak mardi ini memang sangat menggairahkan walaupun sudah memiliki 3 anak tapi dia pandai merawat tubuhnya dengan senam aerobik tiap sabtu.
Suatu pagi yaitu hari sabtu tepatnya ,saya melihat bu retno baru mau berangkat senam di antar oleh suaminya juga. Lalu saya bertekad pada pagi itu bahwa saya harus bisa bersetubuh dengan bu retno yang semok dan mulus itu ,hingga akhirnya beliau pulang dari senam saat itu pukul 9pagi ,tapi anehnya bu retno tidak di dampingi oleh suaminya pak mardi itu. Wah ini dia kesempatan saya untuk bisa merasakan memek dia ,lalu saya menegurnya.

“selamat pagi bu retno.”sapaku
“eh yogi ,tumben nih pagi2 udah bangun.”
“yah namanya juga pengangguran bu ya harus bangun pagi dong supaya rejeki ga di ptok ayam.”
“bisa aja kamu tuh”sahutnya sambil tersenyum ke arah ku

kemudian dia masuk ke dalam rumahnya ,ohh alangkah indahnya goyangan pantatnya yang bergetar seiring langkahnya. Ah sial pikiranku makin tak karuan saja melihat bentuk sintal tubuhnya ,lalu saya nekad mendatangi rumahnya dengan alasan ingin bermain dengan ketiga anak2nya apabila dia menanyakan saya. Lalu saya ketuk pintu rumah dia dan tak lama dia pun membuka pintunya.

“oh yogi ,ada apa tho ?”tanya dia
“engga ko bu, saya cuma mau main ps sama anak2 ibu soalnya udah lama saya tidak bermain ps dengan mereka.”jawabku dengan berbohong
“ya sudah ayo masuk”

lalu akupun masuk ke dalam rumahnya dan menjumpai anak2ya yang sedang main ps

“mas yogi main ps yuk.”ajak reza anak pertama bu retno yang baru kelas 2sd
“ok”

kamipun asik bermain ps ,sementara kedua adiknya jaka & arlan asik menoton kami yang sedang main ps bareng. bu retno pun asik menonton kami juga, lalu saya pun menyudahi main ps dan duduk di samping bu retno .

“yah payah kamu yogi masa main sama anak saya kalah !!..hahaha”ledek bu retno kepadaku
“tapi klo ibunya ,pasti bisa saya kalahin deh.”
“hussh,,ngaco kamu yog. mana bisa aku main ps.”
“iya ibu emang bukan jago main ps tapi ibu jago main yang lain ..hehehe “
“main apa tuh ? “tanya bu retno
“main pacuan kuda sama pak mardi ..hahahaha bercanda lho bu “
“yeee,, klo itu sii aku ahlinya yog malah bapaknya anak2 suka loyo duluan .hiks,hiks,hiks..”

Tertawa bu Retno sexy sekali kedengaranya.
ah ternyata dia sudah masuk dalam jebakan ku ,lalu obrolanku tambah kuperpanas lagi agar dia terpancing dengan obrolan ku ini.

“wah enak ya jd pak mardi punya istri cakep ,bahenol ,baik lagi.”
“ah kamu ini bisa aj sii .”muka nya bu retno memerah
“serius lho bu ,aku aja suka,,mmmm…”aku menghentikan kata2ku takut dia marah dan menggap ku sudah terlalu jauh.

tapi dugaanku salah ,ternyata dia malah semakin penasaran menanyaiku

“suka apa hayo yogi. “
“suka curi2 pandang sama ibu,,maaf lho bu. “
“hussh ojo ngawur kowe yogi ,,masa aku yang sudah tua masih kamu liatin juga.”
“tapi wajah dan body ibu masih sangat menarik lho bu.”rayuku

ohh bu retno nampak sangat sexy pagi itu karena pakaian senamnya belum di ganti. Celana senam berwarna merah jambu melekat di tubuhnya serta garis celana dalam serta memek bu retno ikut tercetak ,baju senamnya yang berwarna kuning dengan belahan dada agak rendah sehingga belahan payudaranya sangat jelas terlihat. oohhh putihnya belahan itu ,ingin rasanya aku menjamahnya dan menghisap pentilnya tersebut. Lalu ku beranikan diri duduk lebih dekat dengan bu retno sehingga paha kiriku menempel dengan paha kanannya.

“aduhh yogi duduknya ke sana dikit dong kan sempit.”pintanya
“bu ,aku sudah lama ingin dekat2 seperti ini dengan ibu retno ,tapi saya nggak enak sama pak mardi.”
“iyaa ,,tapi klo pak mardi pulang gimana ?”
“kita lakukkan saja disini bu ,jadi nanti kta bisa tau motor suami ibu pada saat dia pulang nanti.”
“ojo ngawur kowe tho masa begituan di depan anakku sih,, emoh aku ah.”
“kita lakukkan di belakang sofa saja bu ,gimana ? “
“tapi sebentar saja ya,,aku wedi nek bapakne anak2 muleh ?”
“iya bu,ayo”

lalu aku dan dia tiduran di atas karpet tapi di belkang sofa spuya anak2nya tidak melihat.

“nggak usah telanjang ya ,supaya gampang rapih2nya klo nanti mas wardi pulang.”

lalu kamipun mulai berciuman secara perlahan namun lama2 semakin liar. Wah bu retno pintar sekali dalam berciuman.

“mmmmpphmphh…,,mmmphhphh,,ahh,ahh ayo yogi cepet masukin kontolmu.”
wah ternyata dia type wanita yang tidak suka berlama2 dalam pemanasan atau dia takut suaminya pulang.? ahh perduli setan yang penting saya akan entot dia habis2an pagi ini.

“ayo yogi bukain celanaku.”pinta bu retno
“iya sayang.”

lalu dengan cepat ku tarik celana senamnya serta celana dalamnya sekaligus ,dan ku arahkan kontol ku yang ngaceng berat ke arah memeknya yang lebat dengan jembut.
sleeeppp,sleeppp.blessssssss amblaslah kontolku di dalam liang vaginanya.

“ahh,ahh,duu,duhhhh kontolmu enak tenan yogi ahhhhh”desahnya berbisik di telinga ku
“memekmu juga enakk ahhh,ahhh ….”balasku di telinganya
plokk,plokk,plokk,plakk,plakkk,slleeb.slleb begitulah bunyi peraduan kelamin kami.

“yogiihh,,ahh.ahh.ohhhh kocok ter,,,,terussshh ahhh,,ohh,ohh tempikku,”desah bu retno
“ohhhh…ohhh,ohhhhhh bu retnooo memek kamuu ahh,ahh,uhhhhh,uhhh njepit banged.”sahutku

kocokanku pada memeknya lama2 semakin bertambah kencang seiring nafsu ku yang sudah di ubun2. Bu retno pun tak mau kalah dengan ku ,dia menggoyangkan pinggulnya berputar-putar dan itu membuat kontolku seperti di remas2. Oh semakin semangat menyodok kontolku di memeknya.

“ahhh ,ahhh….hisap tetekku dong yog ahhh,ahhh.”pinta bu retno
“slurrrrpp,slurrrpp, ahhh ,ahhh bu retno nungging yah.?pintaku karna saya bosan dengan gaya konvesional saja.

kemudian kami pun berganti posisi nungging tanpa mencabut penis saya dari memek bu retno. Dan arah kepala bu retno menghadap ke anak2nya ,lalu saya sodok memeknya dari belakang dengan keras dan membuat tubuh bu retno berguncang dengan keras dan saya tepuk2 pantatnya yang sangat bulat menantang,,PLAKK,PLAKK,PLAKK keras sekali pantat bu retno ku tepuk2. sehingga pantat bu retno yang putih jadi memerah. Dan bu retno hanya menggit bibir bawahnya dengan giginya untuk menhindari agar anank2nya tida melihat. (Ah andaikan kalian tau apa yang sedang saya lakukkan dengan ibu kalian yg bejad ,akan ku garap habis2an ibu kalian)pikir ku dalam hati. Saat kami sedang asik menggoyang tiba2 aziz anak bungsu bu retno yang berumur 4tahun melihat aktifitas kami ,dan bu retno berhenti bergoyang sdangkan aku tetap saja menyodok vaginanya..lalu ku bisikkan ke telinganya

“tenang saja bu, aziz belum mengerti apa yang sedang kita lakukkan saat ini.”
“ahh,ahh,tapi aku risih ahhh,ahhh….uhhhh,uh.”desahnya tak hentinya keluar dari mulutnya karena saya tanpa ampun menyodok memek istri pak mardi ini.
“buu aziz mau makann”rengek aziz minta makan sama ibunya yang sedang ku genjot ini.
“ahhh,ahhh reza ayoo ambilkann adiknyya makan ,,ibu lagiii,,lagiiii senammm ,ahh,ahh ayo lekass reza,,..ahh,ahh yang kenceng lagi dong yogi entonya ahhh,,ahhh….”
“iia bu.”jawab reza sinkat karena dia memang menurut sekali dengan ibunya tapi dia sempat melihat kami dan ibu nya meloti dia dan bilang

“ayo cepat ambilkan adikmu makan ,,ahhh,ahhh,ahh jangan lihat apa yang sedang ibu lakukkan dengan ,,ahh,,uhhh,duuhh dengan mas nataaaaa……”

hahaha dasar ibu bejad dia sampai lupa dengan anaknya saat sedang ku entott,,wow bu retno memang luar biasa ..batinku berkata pada bu retno.

“ahhh…ahhh.ahhh cepat kita selesaikan sekarang uhhh,,uhhh perrrr,,,permainaaan iniii ahhh,ahhh….nanti suamiku kburu pulang.
“iya saaaayaanng..ahhh.ahhh…”
PLAKKKK,PLAKKK,PLOKKK,PLOKK,PLOKK,CLEBBB,CLEBB bunyinya lemin kami semakin keras karena sya ingin cepat2 selesai sebelum pak mardi pulang.

“aahhhh…ahhhh bu akuu mmaaau kkkeluuaarrr…. nihhh..,,dii dalllem ahhhh…ahhhh apa di luuuarrrr bu retnoooo….?tanyaku karena saya merasa pejuku sudah mau keluar
“ahhhh…uhhh..uuhhhhh teeeerrserrah…kaaammmu sssaaaaayannng…” sahut bu retno

lalu goyanganku jadi tidak beraturan lagi dia pun juga sepertinya mau orgasme karena goyangan pinggulnya juga tidak terkendali lagi.

“ARRRRRGGGGHHHHHHH” teriak kami bersamaan pada saat kami ejakulasi bersamaan
“ahhh…ahhh adduhh buu ennak banged memek bu retno huuh,huuh..” aku memujinya saat nafas ku belum teratur benar.
“kontolmu juga enakk tenan lho yogi,,eh ayo cepat cabut ntar keburu suamiku pulang”perintah bu retno

Jumat, 22 Agustus 2014

Menikmati Hangatnya Liang Memek Ibu Mertuaku



Cerita seks yang kali ini akan saya coba ceritakan pada pengunjung setia kisah panas adalah tentang cerita seks anak mantu dengan mertuanya sendiri. ok deh ga usah lama-lama, langsung aja simak cerita seks berikut ini. Matanya begitu genit menatapku,tajam membidik dan penuh dengan birahi tak terkendali.ketika makan atau bersama duduk-duduk saat bersama keluarga dia begitu tersipu malu dan agak menandakan ada kemauan yang tersembunyi,ketemu dan berpapasan dia kayaknya merasa ragu dan aneh.Siapa bilang aku tida risi dengan keadaanku,bagaimana enggak dia kan mertuaku aku pikir ada sesuatu yang salah pada tabiat atau cara menunjukkan sopan santunku pada ayah dan ibu mertuaku.Aku kadang bertanya pada sang istri,mengapa Ibumu bersikap begitu ke aku,dengab santainya”istriku menjawab”ya terpesona pada kamu mungkin mas karena kamu kan menantu keren dan lumayan menggiurkan.canda Istriku. AKupun tersenyum dan malu,sejak itu aku memberanikan diri bertanya pada ibu tapi tatapan nya sungguh lain,akupun penuh tanda tanya,dan akhirnya aku tahu maksudnya ‘bahwa dia sesungguhnya menaruh simpatik terhadapku”sang menantu”mulanya aku tak respon tapi seiring waktu bergulir kejadian nakal dengan mertuapun terjadi,kontolku akhirnya menembus sarang lubang memek mertuaku yang tak lain adalah ibu kandung istriku sendiri,Selangkapnya akan kubagikan secara detail di web dewasa Ini adalah salah satu pengalaman nyata dari kehidupan sex-ku selama ini.

Aku Roy, 32 tahun. Menikah, punya 2 anak. Istriku sangat cantik. Banyak yang bilang mirip bintang sinetron ternama saat ini. Kami tinggal di Bandung. Yang akan aku ceritakan adalah hubunganku dengan mertua aku sendiri. Mertua aku tinggal di kota P, masih wilayah Jawa Barat. Suatu waktu aku ada tugas kerja ke kota P tersebut. Aku pergi naik motor. Sesampainya di kota P, aku langsung menyelesaikan tugas dari kantor. Setelah selesai, aku sengaja singgah dulu ke rumah mertua untuk istirahat. Sesampai di rumah, mertua perempuanku datang menyambut. “Kok sendirian Roy? Mana anak istrimu?” tanya mertuaku. “Saya ada tugas kantor disini, Ma. Jadi mereka tidak saya ajak. Lagian saya cuma sebentar kok, Ma. Hanya mau numpang mandi dan istirahat sebentar,” jawabku. “O begitu.. Akan mama siapkan makanan buat kamu,” ujar mertuaku. Lalu aku mandi. Setelah itu aku segera ke meja makan karena sudah sangat lapar. “Papa mana, Ma?” tanyaku. “Papa lagi ke rumah temannya ngurusin obyekan,” jawan mertuaku. “Kamu mau pulang jam berapa, Roy?” tanya mertuaku. “Agak sorean, Ma. Saya akan tidur sebentar. Badan pegal hampir 3 jam naik motor dari Bandung,” kataku. “Kalau begitu ganti baju dulu dong. Nanti kusut kemeja kamu,” ujar mertuaku sambil bangkit menuju kamarnya. Lalu dia datang lagi membawa kaos dan kain sarung. “Ini punya Papa, pakailah nanti,” kata mertuaku. “Iya, Ma,” kataku sambil terus melanjutkan makan. Mertuaku berumur 42 tahun. Sangat cantik mirip istriku. Badan ramping, buah dada besar walau agak turun karena usia. Pantatnya sangat padat. Setelah berganti pakaian, aku duduk di ruang tamu sambil nonton TV. “Loh katanya mau tidur?” tanya mertuaku sambil duduk di kursi yang sama tapi agak berjauhan. “Sebentar lagi. Ma. Masih kenyang,” ujarku. Lalu kami nonton TV tanpa banyak bicara. “Tahukah kamu, Roy.. Bahwa mama sangat senang dengan kamu?” tanya mertuaku kepadaku memecah kesunyian. “Kenapa, Ma?” tanyaku. “Dulu sejak pertama kali datang kesini mengantar istrimu pulang, mama langsung suka kamu. Ganteng, tinggi, sopan, dan ramah,” kata mertuaku. Aku hanya tersenyum. “Sekarang kamu sudah menikahi anak mama dan sudah punya anak 2, tapi kamu tetap sama seperti yang dulu..,” kata mertuaku lagi. “Mama sangat sayang kamu, Roy,” kata mertuaku lagi. “Saya juga sayang mama,” ujarku. “Ada satu hal yang ingin mama lakukan, tapi tidak pernah berani karena takut jadi masalah..,” kata mertuaku. “Apa itu, Ma?” kataku. “Mama ingin memeluk kamu walau sebentar..,” ujar mertuaku sambil menatapku dengan mata sejuk. “Kenapa begitu, Ma?” tanyaku lagi. “Karena dulu mama sangat suka kamu. Sekarang ditambah lagi rasa sayang,” kata mertuaku. Aku tatap mata mertuaku. Kemudian aku tersenyum. “Saya yang akan peluk mama sebagai rasa sayang saya ke mama,” ujarku sambil beringsut mendekati mertuaku sampai badan kami bersentuhan. Kemudian aku peluk mertuaku erat. Mertuakupun balas memeluk aku dengan erat sepertinya tidak mau melepas lagi. “Boleh mama cium kamu Roy? Sebagai tanda sayang?” tanya mertuaku.
Aku agak kaget. Aku lepaskan pelukanku, lalu tersenyum dan mengangguk. Mertuaku tersenyum, lalu mencium pipi kiri, pipi kanan, kening. Lalu.. Mertuaku menatap mataku sesaat kemudian mengecup bibirku. Aku sangat kaget. Tapi aku tetap diam, dan ada sedikit rasa senang akan hal itu. Selang beberapa detik mertuaku kembali mengecup bibirku.. Dan melumatnya sambil merangkulkan tangannya ke pundakku. Secara spontan aku membalas ciuman mertuaku. Kami saling hisap, mainkan lidah.. Nafas mertuaku terdengar agak cepat. Tangan mertuaku masuk ke dalam kain sarung, lalu menyentuh kont*lku dari luar CD. Tangannya lalu mengusap pelan lalu mulai meremas kont*lku. kont*lku langsung tegang. Tiba-tiba.. Kringg! Krinngg! Bunyi telepon mengagetkan kami. Kami langsung memisahkan diri. Mertuaku langsung bangkit menuju telepon. Entah apa yang dibicarakan. Karena merasa agak bersalah, aku segera masuk ke kamar, menutup pintu, lalu merebahkan diri di kasur. Terbayang terus peristiwa tadi berciuman dengan mama mertua sambil merasakan nikmatnya diremas kont*l. Tiba-tiba terdengar pintu diketuk. Kemudian pintu terbuka. Mertuaku masuk. “Sudah mau tidur, Roy?” tanya mertuaku. “Belum, Ma,” ujarku sambil bangkit lalu duduk di tepi ranjang. Mertuaku juga ikut duduk di sampingku. “Kamu marah tidak atas kejadian tadi,” tanya mertuaku sambil menatap mataku. Aku tersenyum. “Tidak, Ma. Justru saya senang karena ternyata mama sangat sayang dengan saya,” jawabku. Mertuaku tersenyum lalu memegang tanganku. “Sebetulnya dari dulu mama memimpikan hal seperti ini, Roy,” ujar mertuaku. “Tapi karena istrimu dan papamu selalu ada, ya mama hanya bisa menahan perasaan saja..,” ujar mertuaku sambil mencium bibirku. Akupun segera mebalas ciumannya. Dan sekarang aku mulai berani.
Tanganku mulai meraba buah dada mertuaku dari luar dasternya. Aku meremasnya perlahanan. Tangan mertuakupun segera melepas kain sarung yang aku pakai. Tangannya langsung meraba dan meremas kont*lku dari luar CD-ku. kont*lku makin mengeras. Mertuaku merogoh kont*lku hingga berdiri tegak. Sambil tetap berciuman tangannya terus mengocok dan meremas kont*lku. Akupun terus meremas buah dada mertuaku. Tak lama, mertuaku bangkit lalu melucuti semua pakaiannya. Akupun melakukan hal yang sama. Mertuaku segera naik ke tempat tidur, dan aku segera menaiki tubuhnya. Aku kecup bibirnya. “Mama senang kamu datang hari ini, Roy.. Lebih senang lagi karena ternyata kamu bisa menerima rasa sayang mama kepada kamu…” ujar mertuaku sambil menciumku. “Saya juga senang karena mama sangat menyayangi saya. Saua akan menyayangi mama…” kataku sambil memagut leher mertuaku. Mertuaku mendesah dan menggelinjang merasakan desiran nikmat. Pagutanku kemudian turun ke buahdada mertuaku. Kujilati dan gigit-gigit kecil puting susu mertuaku sambil tangan yang satu meremas buah dada yang lain. “Ohh.. Mmhh.. Mmhh.. Ohh…” desah mertuaku semakin merangsang gairahku. Tapi ketika lidahku mulai turun ke perut, tiba-tiba mertuaku memegang kepalaku. “Jangan ke bawah, Roy.. Mama malu. Segera masukkin saja.. Mama sudah tidak tahan…” ujar mertuaku. Aku tersenyum dan maklum karena mertuaku termasuk orang yang konvensional dalam masalah sex. Aku buka lebar paha mertuaku, lalu aku arahkan kont*lku ke mem*k mertua yang sudah basah dan licin. Tangan mertuaku segera memegang kont*lku lalu mengarahkannya ke lubang mem*knya. Tak lama.. Bless.. kont*lku langsung memompa mem*k mertuaku. Terasa tidak seret, tapi masih enak rasanya menjepit kont*lku.. “Ohh.. Sshh.. Oh, Roy.. Mmhh…” desah mertuku ketika aku memompa kont*lku agak cepat. Mertuaku mengimbangi gerakanku dengan goyangan pinggulnya.
Tak lama, tiba-tiba mertuaku bergetar lalu tubuhnya agak mengejang. “Oh, Roy.. Mama mau keluarr.. Mmhh…” jerit kecil mertuaku. “Terus setubuhi mama…” desahnya lagi. Beberapa saat kemudian tubuh mertuaku melemas. Dia telah mencapai orgasme.. Akupun berhenti sejenak memompa kont*lku tanpa mencabutnya dari mem*k mertuaku. mem*knya terasa makin licin oleh air maninya. “Mama belum pernah merasakan nikmat seperti ini, Roy,” ujar mertuaku sambil mengecup bibirku. “Terima kasih, Roy…” ujarnya lagi sambil tersenyum. Akupun segera mengerakan kont*lku menyetubuhi lagi mertuaku. “Boleh Roy minta sesuatu, Ma?” tanyaku sambil terus memompa kont*lku. “Apa?” ujar mertuaku. “Saya mau setubuhi mama dari belakang. Boleh?” tanyaku. Mertuaku tersenyum. “Boleh tapi mama tidak mau nungging. Mama tengkurap saja ya?” ujar mertuaku. “Iya, Ma,” ujarku sambil mencabut kont*lku. Mertuaku segera tengkurap sambil sedikit melebarkan kakinya. “Ayo, Roy,” ujar mertuaku. Aku segera masukkan kont*lku ke mem*k mertuaku dari belakang. Terasa lebih nikmat daripada masuk lewat depan. Mata mertuaku terpejam, dan sesekali terdengar desahannya. Akupun terus menikmati rasa nikmat sambil terus memompa kont*lku. Kemudian terasa ada sesuatu rasa yang sangat kuat ingin keluar dari kont*lku. Kupercepat gerakanku menyetubuhi mertuaku. Ketika hampir mencapai klimaks, aku cabut kont*lku, lalu.. Crott! Crott..! Crott! Air maniku keluar banyak di punggung dan pantat mertuaku. “Ohh.. Enak, Ma…” kataku. Kugesekkan kont*lku ke belahan pantat mertuaku.
Selang beberapa menit setelah kelelahan agak hilang, mertuaku berkata, ” Tolong bersihkan punggung mama, Roy..”. “Iya, Ma,” ujarku. Lalu aku bersihkan air maniku di tubuh mertuaku. Setelah berpakaian, lalu kami keluar kamar. Terlihat wajah mertuaku sangat ceria. Menjelang sore, mertua lelaki pulang. Aku dan mertua perempuanku bertindak biasa seolah tidak pernah terjadi apa-apa di antara kami. Setelah makan malam, aku diminta mertua perempuanku utnuk membawakan semua piring kotor ke dapur. Aku menurut. Mertua lelaki aku setelah makan malam langsung menuju ruang televisi dan segera menonton acara kesukaannya. Di dapur, mertuaku perempuanku langsung menarik tanganku ke sudut dapur lalu menciumku. Aku membalasnya sambil tanganku langsung memegang selangkangannya kemudian meraba mem*knya. “Nakal kamu. Tapi mama suka,” ujar mertuaku sambil tersenyum. “Nanti Papa kesini, Ma.. Udah, ah Roy takut,” ujarku. “Tidak akan kesini kok, Roy,” ujarnya. “Sebelum kamu pulang, mama mau sekali lagi bersetubuh dengan kamu disini…” ujar mertuaku sambil tangannya segera meremas kont*lku dari luar celana. “Saya juga mau, tapi jangan disini, Ma.. Bahaya,” ujarku. “Ayo dong, Roy.. Mama sudah tidak tahan,” ujarnya lagi. Tangannya terus meremas kont*lku. “Kita ke hotel yuk, Roy?” ajak mertuaku. Aku mengangguk. Kemudian dengan alasan akan ke rumah temannya, mertuaku perempuanku meminta ijin pergi diantar olehku. “Jangan lama-lama ngobrol disana, Ma.. Si Roy kan malam ini mau pulang. Kasihan nanti dia capek,” ujar mertua lelaki. “Iya dong, Pa…” ujar mertua perempuanku. Kemudian kami naik motor segera pergi mencari hotel. Setelah selesai registrasi, kami segera masuk ke kamar. Tanpa banyak cakap, mertuaku langsung memeluk dan menciumku dengan liar. Aku balas ciumannya.. “Cepat kita lakukan, Roy.. Waktu kita hanya sedikit,” ujar mertuaku sambil melucuti semua pakaiannya. Aku juga demikian. Mertuaku langsung naik ke kasur, lalu aku menyusul. Tangan mertuaku langsung menggenggam kont*lku dan diarahkan ke mem*knya. “Mama kok buru-buru sih?” tanyaku sambil tersenyum ketika kont*lku sudah masuk mem*knya. Lalu aku pompa kont*lku perlahan menikmati enaknya mem*k mertuaku. “Habisnya mama sudah tidak tahan sejak tadi di rumah, pengen merasakan kont*l kamu lagi,” kata mertuaku sambil menggoyang pinggulnya mengimbangi gerakanku. Selang beberapa belas menit tiba-tiba mertuaku mendekap aku erat sambil mengerakkan pinggulnya cepat.
Kemudian.. “Ahh.. Mmhh.. Enak sayang…” desah mertuaku mencapai puncak orgasmenya. Badannya melemas. Aku terus memompa kont*lku lebih cepat. Terasa lebih nikmat. Sampai beberapa lama kemudian aku tekan kont*lku ke lubang mem*k mertuaku dalam-dalam, dan.. Crott.. Crott.. Crott.. Air maniku keluar di dalam mem*k mertuaku. “Maaf, Ma.. Roy tidak bisa menahan.. Sehingga keluar di dalam,” ujarku sambil memeluk tubuh mertuaku. “Tidak apa-apa, Roy,” jawab mertuaku. “Mama sudah minum obat kok,” ujarnya lagi. “Kalo mama berkunjung ke rumah kamu, bisa tidak ya kita melakukan lagi?” tanya mertuaku. “Bisa saja, Ma.. Kita jalan berdua saja dengan alasan pergi kemana…” jawabku. Mertuaku tersenyum. “Kita pulang Roy,” ujar mertuaku. Sesampai di rumah, aku langsung bersiap untuk pulang ke Bandung. Ketika aku memanaskan motorku, mertua perempuan mendekatiku. Sementara mertua lelaki duduk di beranda. “Hati-hati di jalan ya, Roy,” ujar mertuaku. “Iya, Ma. Terima kasih,” ujarku sambil tersenyum. “Tengokin mama dong sesering mungkin, Roy,” ujar mertuaku sambil tersenyum penuh arti. “Iya, Ma,” ujarku sambil tersenyum pula. Lalu aku pulang. Sejak saat itu hingga kini aku selalu menyempatkan diri sebulan sekali untuk datang ke rumah mertuaku, tentu saja setelah aku di-SMS dahulu oleh mertua perempuanku.